Aku berbincang pada hujan yang
mudik tahunan
Kenapa kau menjelma sungai-sungai,
bertahan serupa telaga-telaga
Lalu tatapannya keruh,
katanya:
Aku tak tahu jalan pulang
Sudah kubawa alamat tanah,
tapi aku tersesat ke aspal-aspal,
ke beton-beton.
Aku bertahan karena percaya,
alamat yang kubawa bukanlah palsu belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir, :)