Jumat, 09 Oktober 2015

Surat 1*



Kutulis namamu pelan-pelan
setelah  kata kepada
Kutebalkan namamu sekali lagi
Sebelum kububuhkan alamat yang susah kueja

Aku tahu,seberapa menyakitkan ketika  tak bisa melipat jarak
Meski aku selalu berkata ada kesabaran yang bisa kita bentangkan
Apakah selamanya tentang kau dan aku cukup kata-kata saja
Atau inikah ladang agar sajak dan prosaku tumbuh?

Kembali kutebalkan namamu
Kubaca sekali lagi alamat yang susah kulafalkan itu
Dan, kubiarkan suratku terbang, menuju  negerimu
Di mana kata-kataku tumbuh, di mana sajak dan prosaku bermula

                                                            Desember 2014
*Untuk Jen, Boa, Eliza, Faustino, Jaime dan Randu 
*Pernah dimuat di Suara Merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir, :)