Kita pernah membangun kenangan di sana
aku menumpuk segenggam pasir sembrani
Kau menambah setangkup di atasnya
Begitu berkali-kali hingga tinggi,
berulang-ulang hingga menjulang
Tapi gelombang menghantam tiba-tiba
Menara kita setengah jadi, serupa dataran kembali
“Jangan
sedih,” begitu pesan yang kutangkap dari sorot matamu
“Ia akan
mengabarkan pada samudera perihal istana pasir kita.”
Aku tahu, mungkin juga kau, semua yang fana itu
kenangan tak abadi
namun selama Teleng Ria masih ada
Aku selalu punya alasan untuk kembali ke sana
#Pacitan dalam Puisi
#Dimuat Radar Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir, :)