Rabu, 22 Oktober 2014

Di Teleng Ria



Kita pernah membangun kenangan di sana
aku menumpuk segenggam pasir sembrani
Kau menambah setangkup di atasnya
Begitu berkali-kali hingga tinggi,
berulang-ulang hingga menjulang

Tapi gelombang menghantam tiba-tiba
Menara kita setengah jadi, serupa dataran kembali
“Jangan sedih,” begitu pesan yang kutangkap dari sorot matamu
“Ia akan mengabarkan pada samudera perihal istana pasir kita.”

Aku tahu, mungkin juga kau,  semua yang fana itu
kenangan tak abadi
namun selama Teleng Ria masih ada
Aku selalu punya alasan untuk kembali ke sana

#Pacitan dalam Puisi
#Dimuat Radar Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir, :)